ceritaku

         sore ini aku tidak tau harus melakukan apa. aku sedang menunggu data yang kuminta dari sebuah perusahaan untuk kujadikan latar belakang permasalahan skripsiku. tapi sampai sekarang aku tidak mendapatkan apa-apa. aku sendiri bingung dengan skripsi, yang ku tau itu hanya sebuah syarat agar aku lulus dari sebuah perjalanan yang dipenuhi teori-teori membosankan. yaa, itu pendapatku. mungkin kebanyakan dari mereka tidak setuju dengan pendapatku itu. banyak dari mereka mencari nilai tertinggi, jabatan tertinggi, dengan lulusan S1,S2,S3, atau mengejar gelar Dr., Profesor dan sebagainya. yaaa... mungkin itu sebuah keharusan dalam kehidupan zaman sekarang. "membunuh atau dibunuh". ungkapan yang cukup sadis bagi kehidupan saat ini.
        aku bertanya-tanya kenapa setiap pekerjaan saat ini membutuhkan gelar dan pangkat lainnya. kenapa harus lulusan minimal D3, S1 dan sebagainya. kebanyakan saat ini para pekerja direkrut berdasarkan orang dalam atau bisa juga dengan uang. terkadang aku sangat benci jika harus bicara tentang uang. ia merusak kehidupan setiap orang khususnya hidupku! aku ingin membakar habis semua yang namanya uang! arggh.. tapi itu tidak bisa. dia juga membantumu mendapatkan hal lain.
      kapan skripsiku akan selesai? kapan aku bisa bebas dari tugas yang sangat memuakkan ini jika aku terus berpikir seperti itu? tapi memang itulah kenyataannya. yaa, aku memang harus berusaha keras agar bisa keluar dari semua ini. jadi semua yang kita alami harus dihadapi meskipun bukan hal yang diinginkan.
      ini semua membuatku merasa pusing. ditambah lagi dengan ocehan temanku, kapan lulus? hai bisakah kalian berhenti mengucapkan itu? dan lebihnya lagi ketika ibuku menelfon waktumu tinggal sebulan, kapan kau akan menyelesaikan skripsimu? . seharusnya itu memotivasiku, tetapi tidak. tidak satu orangpun yang memotivasiku dengan perkataan seperti itu. seharusnya aku yang menentukan kapan waktuku, tapi tidak. saat mengatakan bahwa aku tidak yakin bisa menyelesaikannya dalam sebulan, ibu hanya diam dan aku tau itu ungkapan kekecewaan. maafkan aku membuatmu kecewa ibu, mungkin ada benarnya juga kata ayah tentangku, bahwa hidupku hanya membuatnya sengsara, aku hanya menjadi beban berat bagi hidupnya.
yaa, setidaknya itulah kenyataan yang dikatakan ayahku padaku.
      apa aku harus menangis atau tertawa dengan kata2 itu? hanya tuhan yang tahu. aku harap hanya aku yg punya ayah yang bisa mengatakan hal itu terus terang. dia orang yang sangat terbuka sekali. tapi dia bukan orang yang jujur, dia sering membohongiku dan juga ibuku. maafkan aku ayah, tapi aku tidak tau harus katakan apa, karena kau melukai hati kecilku. smoga aku masih bisa memungut dan merekat kembali hatiku kecilku menjadi seperti semula. tapi kaupun tau, bahwa lobang bekas tancapan paku dikayu tidak akan menghilang begitu saja, kayunya akan tetap berlobang.

"jagalah ucapanmu, karena terkadang dia lebih tajam dari sebilah pedang"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

24 april 2015